Rhinitis Gustatori

Authors

  • Nelviza Riyanti FK unand RSUP M. Djamil Padang

DOI:

https://doi.org/10.25077/jokli.v2i1.22

Abstract

Pendahuluan: Rinitis gustatori adalah bagian dari rinitis non alergi yang ditandai dengan sindrom hipersekresi hidung akibat makanan, yang ditandai dengan onset akut seperti hidung berair berlebihan yang terjadi segera setelah konsumsi makanan panas dan atau pedas. Tujuan : Mengetahui dan memahami diagnosis dan tatalaksana rinitis gustatori. Tinjauan Pustaka : Rinitis gustatori berkaitan dengan capsaicin yaitu zat yang menyengat pada cabai, saus tabasco, lobak dan lada hitam yang merangsang saraf sensorik aferen di mulut dan mukosa orofaring sehingga memicu terjadinya rinore gustatori. Saat ini tidak ada standar untuk pemeriksaan objektif guna mendiagnosis rinitis gustatori tetapi skin prick test dan food challenge test dapat dilakukan untuk menyingkirkan rinitis alergi. Penatalaksanaan yang tepat untuk kasus rinitis gustatori membutuhkan penelitian lebih lanjut guna membuktikan pemberian obat kombinasi Ipratropium Bromida dan kortikosteroid intranasal lebih efektif daripada pemberian obat tunggal atau tidak. Kesimpulan : Sampai saat ini masih belum ditemukan diagnosis untuk menentukan rinitis gustatori, namun untuk membedakan dengan rinitis alergi dapat dilakukan skin prick test dan food challenge test. Penatalaksaan yang tepat dan efektif terhadap rinitis gustatori juga masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Kata kunci : Rinitis gustatori, rinore, capsaicin

Downloads

Published

2023-12-26

How to Cite

Riyanti, N. (2023). Rhinitis Gustatori. Jurnal Otorinolaringologi Kepala Dan Leher Indonesia, 2(1). https://doi.org/10.25077/jokli.v2i1.22

Issue

Section

Tinjauan Pustaka